Sabtu, 22 Oktober 2011

#1 EXA

Cerita ini di mulai dari seorang manusia yang tidak sengaja masuk ke dunia bawah sadarnya. Dia bernama Farel Fahreza, laki-laki, 20 tahun, tuna asmara. Farel kuliah di UGD (Universitas Gajah Duduk) Jogja, jurusan kesenian. Saat itu Farel sedang libur kuliah dan pulang ke rumah orang tuanya, di kota Lamongan kecamatan Maduyan desa Pareman.
            Sore hari, Farel sedang duduk di pinggir jalan raya sambil membaca komik kesukaannya, Maruto. Di sampingnya terdapat lapangan yang tidak begitu besar, beberapa anak kecil bermain sepak bola disana. Teriakan anak-anak kecil itu benar-benar mengganggu Farel. Tak dapat membendung kekesalan, Farel berteriak ke anak-anak kecil itu.

Farel : “BERISIIIIK!!! Main bola pake kaki sama tangan aja!! Jangan pake mulut!!” sambil melototi mereka.
Anak-anak kecil : “BERISIIIIK!!!”
“Kalo mau sepi di kuburan sono!! Baca kok di tempat rame gini!!” Ucap salah satu anak kecil.
Farel : “Berlagak nih bocah, berani sama aku!!”
Anak-anak kecil : “BERANI!!” semuanya berteriak
Farel : “Aku cuma nantangin kamu!! Enggak sama yang lain” nunjuk anak yang tadi berbicara.
Anak yang di tunjuk : “Ngapain aku doang, yang berisik kan semuanya, BETUL!!”
Anak yang lain : “BETUL!!” berteriak bersamaan.
Farel : “Oke stop!! Karna kalian cuma anak kecil, maka aku ma’afin deh, main bola aja sana” duduk lagi sambil sok tenang, padahal hampir pipis di celana.

            Farel memandang ke langit. “Hah, kenapa aku memalukan begini?? Melawan anak kecil aja gemetaran begini” katanya dalam hati. Takut di keroyok sama anak kecil tadi, Farel cepat-cepat memakai sepatu yang bertalinya. Di samping itu juga dia ingin buang air kecil. Belum selesai menali sepatu yang kiri, tiba-tiba BUGH!! suara bola mengenai kepala Farel, bolanya menggelinding ke tengah jalan raya. Seorang anak kecil berlari mau mengambil bola tadi. Dari arah samping ada mobil merek kejang melaju cepat menuju bola itu.

            “Bodoh!! Itu ada mobil” Farel berteriak ke anak kecil yang berlari.
            “Ya iyalah, inikan jalan raya, bodoh!!” balas anak kecil yang sekarang sudah memegang bola itu, di tengah jalan.

            “Pacul!!” Farel berteriak lagi sambil berlari menuju anak kecil itu. Berniat untuk menolongnya, tapi Farel menginjak tali sepatu yang tadi belum terpasang. Farel akan terjatuh dan tak sengaja mendorong anak kecil tadi ke pinggir jalan. Farel pun terjatuh di tengah jalan raya, mobil masih melaju ke arah Farel, tapi dia sudah tidak sadarkan diri karna terpeleset.

            Farel tersadar di tempat yang putih semua, tidak ada tanah, langit bahkan hembusan angin pun tak ada. Dia panik, parno, bukan karna dia berada di tempat yang asing, tapi Farel kebingungan mau kencing dimana, sebelum pingsan, Farel sudah ingin kencing.
            Farel berkeliling mencari toilet, pohon atau tembok pun tak ada, semuanya putih. Tanpa ambil pusing, Farel pun kencing begitu aja. Tidak di sangka-sangka ada sebuah bola putih bersayap.
Klik gambar, bila ingin di perbesar

”Hai, Farel” kata bola putih bersayap (Bopuyap* singkatan bola putih bersayap)
Farel menoleh “Uwah!!!” teriaknya.
“haha jangan panik Farel, em itu sebaiknya di tutup dulu deh” menunjuk resleting celana Farel.
Farel balik badan, “Aw, kejepit!! Entah-siapa-kamu Tolongin aku!!”
”OGAH!!” sahut Bopuyap.

Klik gambar, bila ingin di perbesar

“Uuuh… Akhirnya” Farel kembali berbalik ke Bopuyap.


Farel : “Kamu siapa eh apa?” Tanyanya
Bopuyap : “Aku ya kamu, kamu ya aku, Syahlini ya Syahlini hahaha”
Farel : “Tahu dari mana kamu Syahlini?”
Bopuyap : “Kan aku ya kamu, kamu ya aku. oh ya, aku juga tahu loh kamu koleksi foto Syahlini di Laptop, dan apa yang kamu lakukan di kamar mandi hihihi”
Farel : “PENGINTIIIP!!” sambil menampar Bopuyap.
Bopuyap : “Cuci tangan dulu Pacul!! Aku ya kamu, aku tahu apapun yang kamu lakukan!!” mulai kesal
Farel : “eh” masih enggak percaya “terus sekarang aku dimana ini?”
Bopuyap : “hm, gimana bilangnya ya, ini di…” mikir “ya, ini di alam bawah sadarmu”
Farel : “ALAM BAWAH SADAR!?”

Bersambung…

3 komentar: